Dubes Wening Menjadi Pembicara dalam Hari Bahasa dan Literatur
By Admin
nusakini.com-- "Pengakuan ini bukan milik saya akan tetapi milik bangsa Indonesia!" demikian Dubes Wening menyampaikan pada saat tampil menjadi pembicara kehormatan dalam kegiatan Hari Bahasa dan Literatur Hongaria, di Gedung Okisz-Budapest , Senin(14/05) waktu setempat.
Penunjukan Duta Besar RI untuk Hongaria untuk hadir di forum sebagai pembicara kehormatan, diantara 8 pembicara warga Hongaria, karena dipandang memiliki andil dalam perkembangan hubungan kesusasteran antara kedua negara menurut Komite penyelenggara kegiatan Panorama World Club.
Baru-baru ini Dubes Wening menjadi editor dalam penerjemahan buku cerita anak karya pengarang terkenal dari Hongaria, Erika Bartos ke dalam bahasa Indonesia. Buku yang berjudul Hoppla Mesei, Kirándulás Pécs városába dibantu penerjemahannya oleh staf KBRI Budapest, Sdr. Andras Terfy yang juga alumni Darmasiswa RI dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Pemilihan cerita anak bergambar setebal 250 halaman, karya Erika Bartos karena buku tersebut menuangkan pengalaman masa kini yang mudah dicerna oleh anak-anak. Selain berdasarkan realita, ilustrasinya dipenuhi dengan detil menarik dan warna yang indah. Erika seorang penulis sekaligus ilustrator Hongaria yang sangat sohor sekaligus produktif.
Selain mahir bercerita, Erika juga piawai dalam menuangkannya dalam goresan ilustrasi yang memukau. Buku yang diterjemahkan tersebut tidak saja mendidik dan membangkitkan rasa solidaritas dan persahabatan, namun juga akan membuka wawasan dan menambah pengetahuan bagi anak-anak dan tetap dapat dinikmati oleh orang dewasa.
Dubes Wening menjelaskan bahwa hubungan kesusasteran antara Indonesia dan Hongaria telah terjalin sejak lama dan sangat beragam. Terbukti dengan diterjemahkannya berbagai buku Indonesia kedalam bahasa Hongaria seperti : Butir-Butir Budaya Jawa, Manusia Harimau, Kumpulan dongeng Indonesia, Laskar Pelangi dan yang paling anyar adalah Saman karya Ayu Utami. Sebaliknya masyarakat Indonesia mengenal literatur Hongaria melalui : Kumpulan 100 Puisi legendaris Hongaria – Perajin Kaca oleh Cecep Syamsul Hari, Puisi-puisi Cinta Balint Balassi, The Ninth karya Ferenc Barnas dan Sang Mahasiswa dan Sang Wanita.
Dalam menutup paparannya Dubes Wening menyampaikan bahwa ia akan membagikan cetakan pertama buku Kisah Lonci tersebut ke pelosok-pelosok Indonesia, agar anak-anak Indonesia mengenal Hongaria terutama kota Pécs dan suatu saat nanti, ketika mereka dewasa, mereka mengunjungi Hongaria untuk menyaksikan keindahan kota Pecs, seperti didongengkan dalam buku Kisah Lonci.(p/ab)